Pages

Jumat, 26 April 2013

KULTUR JARINGAN PISANG

PERBANYAK BIBIT PISANG SECARA KULTUR JARINGAN



 




PENDAHULUAN
Teknik Kultur Jaringan adalah mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap
Keuntungan Kultur Jaringan adalah :
· Menghasilkan bibit dalam jumlah banyak, bermutu, seragam dalam waktu singkat
· Sifat tanaman sama dengan induknya
· Kesehatan bibit lebih terjamin
· Kecepatan tumbuh lebih cepat dibanding konvensional
Langkah-langkah dalam proses Kultur Jaringan meliputi :
· Pembuatan media
· Inisiasi
· Sterilisasi
· Multiplikasi
· Pengakaran
· Aklimatisasi
Media
Merupakan faktor penentu dalam perbanyak secara Kultur Jaringan.
Komposisi Media (MS) dalam Kultur Jaringan pisang adalah sebagai berikut :
Garam Mineral mg/l
NH4N03 1650
KN03 1900
CaCl2.2H20 440
MgS04.7H20 370
KH2P04 170
FeS04.7H20 27,8
Na2EDTA 37,3
MnS04.4H20 22,3
ZnS04.7H20 8,6
H3B03 6,2
KI 0,83
Na2Mo04.2H20 0,25
CuS04.5H20 0,025
CoC12.6H20 0,025

Vitamin mg/l
Myo-inositol 100
Pyridoxine 0,5
Niacine 0,5
Thiamine 0,1
Glycine 2,0
Hormon mg/l
BAP 5-10
NAA 0,1-0,5
Bahan tambahan : Gula 30 g/l, air kelapa 150 ml/l, agar 6,2 g/l, pH 5,6-5,8
Inisiasi
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan di Kultur
· Anakan
· Cuci dengan air mengalir
· Dikecilkan dengan pisau
· Dimasukan dalam media
Sterilisasi
· Sterilisasi luar :
Eksplan direndam dalam larutan Agrimycine 2 mg/l dan Benlate 2 mg/l selama 1 -24 jam
· Sterilisasi dalam Laminar Air Flow
§ Rendam eksplan dalam larutan clorox 30% selama 15 menit
§ Bilas 2 x dengan air steril
§ Kupas 1-2 pelepah
§ Rendam dalam larutan clorox 15% selama 10 menit
§ Bilas 2x dengan air steril
§ Kupas 1-2 pelepah
§ Kupas sampai sisa 3 daun pelepah ukuran 1,5 x 1,5 cm
§ Celup dalam larutan clorox 1% dan tanam di media
Lama waktu inisiasi dalam kondisi normal adala 4 minggu (minimal telah 2 x subkultur), selanjutnya masuk tahap multiplikasi
Multiplikasi
Multiplikasi adalah kegiatan pemotongan dan pemindahan eksplan ke media baru
Pengakaran
Hasil multiplikasi selanjutnya dipindah dalam media pengakaran sehingga terbentuk tanaman yang sempurna (planlet)
Media pengakaran adalah MS + 5 ppm NAA + Charcoal 1 g/l
Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah proses penyesuaian palnlet dari kondisi mikro dalam botol (heterotrof) ke kondisi lingkungan luar (autotrof)
Pemilihan Kultur
Botol kultur dipelihara dalam ruang kultur aseptik (steril) dengan suhu 18-25 C dan intensitas cahaya 3000 - 10.000 lux selama 16 jam/hari

Tanaman pisang mempunyai ciri spesifik yang mudah dibedakan dari jenis tanaman lainnya. Tanamannya terdiri dari daun, batang (bonggol), batang semu, bunga, dan buah. Pisang termasuk keluarga musaceae, salah satu anggota ordo scitamineae.
Morfologi tanaman dapat tampak jelas melalui batangnya yang berlapis-lapis. Lapisan ini sebenarnya merupakan dasar dari pelepah daun yang dapat menyimpan air (sukulenta) sehingga lebih tepat disebut batang semu (pseudostem). Daun pisang Cavendish berwarna hijau tua. Lembaran daun (lamina) pisang lebar dengan urat daun utama menonjol berukuran besar sebagai pengembangan dari morfologis lapisan batang semu (gedebog). Batang pisang sesungguhnya terdapat didalam tanah, yaitu yang sering disebut bonggol. Pada sepertiga bagian bonggol sebelah atas terdapat mata calon tumbuh tunas anakan. Bunga pisang yang disebut tongkol yang disebut jantung. Bunga ini muncul dari primordia yang terbentuk pada bonggolnya, perkembangan primordia bunga memanjang keatas hingga menembus inti batang semu dan keluar diujung batang semu tersebut. Panjang Tandan 60 - 100 cm dengan berat 15 - 30 kg.   Setiap tandan terdiri dari 8 - 13 sisiran dan setiap sisiran ada 12 - 22 buah. Daging buah putih kekuningan, rasanya manis agak asam, dan lunak. Kulit buah agak tebal berwarna hijau kekuningan sampai kuning muda halus. Umur panen 3 - 3,5 bulan sejak keluar jantung.
Salah satu tanaman buah-buahan yang diperbanyak secara komersial dengan teknik kultur jaringan adalah pisang. Pisang biasanya diperbanyak secara vegetatif menggunakan anakan atau bonggolnya. Ukuran anakan yang cukup besar menyulitkan transportasi bibit dari satu tempat ke tempat penanamannya. Anakan yang diproduksi oleh satu induk pisang ukuran dan umurnya beragam, sehingga sangat sulit untuk memperoleh anakan berukuran seragam dalam jumlah memadai untuk perkebunan pisang secara komersial.
Perbanyakan klonal pisang dengan teknik kultur jaringan dapat mengatasi kendala-kendala tersebut. Metode dan tahapan perbanyakan yang digunakan untuk perbanyakan klonal pisang ini serupa dengan metode perbanyakan lainnya. Teknik yang umum digunakan adalah kultur meristem (meristem culture) atau kultur pucuk (shoot culture), selain itu telah dicoba juga untuk mengkulturkan tangkai bunga inflorescence muda pisang. Pisang Cavendish di Indonesia lebih dikenal dengan Pisang Ambon Putih. Perbanyakan tanaman pisang secara kultur jaringan bertujuan untuk mendapatkan bibit bermutu dalam jumlah banyak dan cepat selama kurun waktu tertentu. Ditinjau dari tujuan tersebut maka adanya bibit kultur jaringan akan mampu mendukung pengembangan kebun agribisnis dalam skala luas. Bibit pisang kultur jaringan adalah bibit yang dihasilkan melalui biakan jaringan (sel meristem) pada media buatan dalam laboratorium (in vitro).
Untuk menghasilkan bibit kultur jaringan yang bermutu, perlu didukung oleh beberapa komponen, yaitu prasarana, bahan kimia untuk pembuatan media, varietas unggul dan tenaga ahli. Prasarana berupa laboratorium yang memenuhi syarat, rumah kaca atau plastik untuk membesarkan bibit yang masih sangat kecil (plantlet), serta peralatan.
Menurut George dan Sherrington (1984) keberhasilan dalam kultur jaringan sangat ditentukan oleh medium yang digunakan. Media yang digunakan untuk perbanyakan klonal pisang ini umumnya adalah media MS. Untuk merangsang pertumbuhan tunas pada eksplan, zat pengatur tumbuh umumnya ditambahkan ke dalam media kultur. Sitokinin BAP (Benzil Amino Purin) umumnya digunakan pada kisaran konsentrasi 3 - 6 ppm tergantung varietas, dengan atau tanpa kombinasi dengan auksin. Keasaman media umumnya adalah 5,5 sampai 6.

kultur jaringan pisang


PERBANYAK BIBIT PISANG SECARA KULTUR JARINGAN



PENDAHULUAN
Teknik Kultur Jaringan adalah mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap
Keuntungan Kultur Jaringan adalah :
· Menghasilkan bibit dalam jumlah banyak, bermutu, seragam dalam waktu singkat
· Sifat tanaman sama dengan induknya
· Kesehatan bibit lebih terjamin
· Kecepatan tumbuh lebih cepat dibanding konvensional
Langkah-langkah dalam proses Kultur Jaringan meliputi :
· Pembuatan media
· Inisiasi
· Sterilisasi
· Multiplikasi
· Pengakaran
· Aklimatisasi
Media
Merupakan faktor penentu dalam perbanyak secara Kultur Jaringan.
Komposisi Media (MS) dalam Kultur Jaringan pisang adalah sebagai berikut :
Garam Mineral mg/l
NH4N03 1650
KN03 1900
CaCl2.2H20 440
MgS04.7H20 370
KH2P04 170
FeS04.7H20 27,8
Na2EDTA 37,3
MnS04.4H20 22,3
ZnS04.7H20 8,6
H3B03 6,2
KI 0,83
Na2Mo04.2H20 0,25
CuS04.5H20 0,025
CoC12.6H20 0,025

Vitamin mg/l
Myo-inositol 100
Pyridoxine 0,5
Niacine 0,5
Thiamine 0,1
Glycine 2,0
Hormon mg/l
BAP 5-10
NAA 0,1-0,5
Bahan tambahan : Gula 30 g/l, air kelapa 150 ml/l, agar 6,2 g/l, pH 5,6-5,8
Inisiasi
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan di Kultur
· Anakan
· Cuci dengan air mengalir
· Dikecilkan dengan pisau
· Dimasukan dalam media
Sterilisasi
· Sterilisasi luar :
Eksplan direndam dalam larutan Agrimycine 2 mg/l dan Benlate 2 mg/l selama 1 -24 jam
· Sterilisasi dalam Laminar Air Flow
§ Rendam eksplan dalam larutan clorox 30% selama 15 menit
§ Bilas 2 x dengan air steril
§ Kupas 1-2 pelepah
§ Rendam dalam larutan clorox 15% selama 10 menit
§ Bilas 2x dengan air steril
§ Kupas 1-2 pelepah
§ Kupas sampai sisa 3 daun pelepah ukuran 1,5 x 1,5 cm
§ Celup dalam larutan clorox 1% dan tanam di media
Lama waktu inisiasi dalam kondisi normal adala 4 minggu (minimal telah 2 x subkultur), selanjutnya masuk tahap multiplikasi
Multiplikasi
Multiplikasi adalah kegiatan pemotongan dan pemindahan eksplan ke media baru
Pengakaran
Hasil multiplikasi selanjutnya dipindah dalam media pengakaran sehingga terbentuk tanaman yang sempurna (planlet)
Media pengakaran adalah MS + 5 ppm NAA + Charcoal 1 g/l
Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah proses penyesuaian palnlet dari kondisi mikro dalam botol (heterotrof) ke kondisi lingkungan luar (autotrof)
Pemilihan Kultur
Botol kultur dipelihara dalam ruang kultur aseptik (steril) dengan suhu 18-25 C dan intensitas cahaya 3000 - 10.000 lux selama 16 jam/hari

Selasa, 26 Maret 2013

TUGAS KKPI KE 2



PT. SENJA ABADI
Alamat :Jl.Perintis Perjuangan Meraih Mimpi  No.132 Blok 45D Jawa Selatan
Telp .(0293)45667676        Fax. (021) 66575477

Struktur organisasi :
Direktur  Utama             :Andi Faizal
Sekretaris                       :Sinta Fahriza
Marketing                       :Dwi Ginanjar
Budi Setyanita
Farhan Abdullah    
Susi Anggraini        
Manager                          :Hudi Utoyo
Vika siswanto         
Assisten manager          :Siswanto Nugroho
Deni Wahyu
Sidiq Bastian
Supervisior         `           : Deni Utomo
Gilang Sulistio
Leksi Rizqi
Abraham simay
David paristu

Mandor                           : Deni Chandra
Wahyu Setyaji
Hendarman
Bangkit Fiksa
Singkam Arif 
Arifki eka putra
Putra sentosa
Braham kurnia
Aji siswono
Hendro kisworo
Leni indriani
 Krani                                :Sinta Setyani
                                            Listiyani
 Wahyu anggita
 Siti yuliana
 Dewi sukmawati
 Gianjar prabu Wulan




KOMODITAS PERUSAHAAN
Perusaahaan ini bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit .Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan penghasil minyak nabati yang bisa diandalkan dan merupakan komoditas perkebunan di Indonesia. Kelapa sawit menyumbang devisa cukup besar bagi pembangunan karena  pada   tahun  2005  volume  ekspor 10 376 200 ton minyak   sawit  mentah  (CPO)  mencapai   nilai   US $ 3 756 283 000 kelapa sawit memiliki potensi yang sangat besar.
.
Selain digunakan sebagai minyak goreng, minyak kelapa sawit  juga digunakan oleh berbagai industri sebagai bahan utama atau campuran untuk menghasilkan produk-produk bahan  makanan,  kosmetika, obat-obatan, serta industri berat dan ringan. Karena kegunaannya itu, minyak kelapa sawit banyak dibutuhkan, sehingga perlu terus dilakukan peningkatan produksi minyak kelapa sawit untuk memenuhi permintaan baik dari dalam maupun luar negeri.
Salah satu cara untuk meningkatkan produksi kelapa sawit adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya (SDM), yaitu dengan menciptakan SDM yang memiliki kemampuan memadai dan menguasai bidang kerjanya. Selain peningkatan produksi kelapa sawit, perlu juga diperhatikan kualitas minyak kelapa sawit. Salah satu penilaian kualitas minyak kelapa sawit adalah kandungan Asam Lemak Bebas (ALB), selain warna, kadar kotoran dan kadar air minyak. Menurut Badan Standardisasi Nasional (1992), kandungan ALB (sebagai asam palmitat) dalam minyak  kelapa  sawit  yang memenuhi  syarat  Standar  Nasional  Indonesia (SNI)  maksimum  5.00 % (bobot/bobot). Oleh karena itu, kualitas minyak kelapa sawit perlu diperhatikan. Kualitas minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terkait dengan cara pemanenan sampai proses penanganan pasca panen tandan buah segar (TBS).
Dalam pengelolaan penanganan TBS di kebun kelapa sawit, faktor transportasi mendapat perhatian khusus. Keterlambatan pengangkutan TBS (restan) ke pabrik kelapa sawit (PKS) akan mempengaruhi proses pengolahan, kapasitas olah, dan mutu produk akhir (Pahan, 2008). Faktor transportasi meliputi jarak pengangkutan TBS ke PKS, keadaan/kondisi jalan, kondisi topografi lahan, serta jumlah dan kondisi alat angkut. Selain itu, ketepatan penanganan bahan juga dipengaruhi oleh bagaimana perbandingan antara volume produksi kebun dengan volume penerimaan dan kapasitas pabrik kelapa sawit. Oleh karena itu, dibutuhkan  sistem dan perencanaan yang tepat.
Perusahaan ini adalah perusahaan yang didirikan tahun 2014 .Perusahaan ini adalah perusahaan milik keluarga yang dikelola bersama seluruh anggota keluarga.Perusahaan ini memiliki luas 2.000 ha yang terletak didaerah Jingga Jawa Selatan .

PENANGANAN QUALITY CONTROL
Perusahaan ini memiliki penangan kontrol yang ketat dari mulai penanaman hingga proses pemanenan .Kriteria matang panen yang digunakan di perusahaan  adalah apabila terdapat 1 brondolan jatuh di piringan, maka TBS harus dipanen.Brondolan harus dikutip dengan bersih.Untuk memotong tangkai buah menerapkan standar panjang gagang tidak boleh lebih dari 2 cm atau memotong gagang serapat mungkin dengan tandan tetapi jangan sampai melukai buah. Oleh karena itu, disarankan untuk memotong gagang berbentuk “V”.Untuk pengangkutan dilakukan setelah pemanenan saat  hari itu juga supaya   kadar  FFAnya serendah  mungkin saat  akan di olah Panen merupakan kegiatan pemotongan tandan buah segar dari pohon hingga diangkut ke pabrik. Kegiatan pemanenan merupakan kegiatan yang sangat penting karena merupakan sumber pendapatan perusahaan melalui penjualan minyak kelapa sawit (MKS) dan inti kelapa sawit (IKS).
STANDAR PANEN
·         Satu regu pemanen terdiri dari satu dodos atau egrek, 1 pemanen dan 1 kenek brondolan
·         Hanya tandan buah masak yang dipanen, yaitu yang sudah membrondol
·         Buah matang harus dipanen, tidak boleh tinggal di pokok
·         Semua tangkai buah harus dipotong rapat ke buah ≤ 2 cm
·         Pemotongan buah tidak boleh ada bagian buah dan brondolan yang tertinggal di batang
·         Semua TBS di TPH diberi no pemanen dan jumlah tandan
·         Semua brondolan harus di kutip, dimasukkan ke dalam karung, dan di bawa ke TPH
·         Pemotongan pelepah dijaga supaya songgo dua
·         Pelepah-pelepah yang dipotong harus disusun rapi
·         Semua buah dan brondolan hasil panen dikirim ke PKS pada hari yang sama laporan hasil harus akurat
PENANGANAN LIMBAH
Limbah diperusahaan ini berupa limbah padat dan cair.Limbah padat  berupa janjangan kosong,limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik karena kandungan N  sangat tinggi.Limbah cair  sebelum di by pass kelingkungan disterilkan dahulu melalui tahap-tahap yang telah ada di pabrik. Air limbah dari stasiun klarifikasi dialirkan ke dalam fat- pit,sedangkan air buangan yang berasal dari hidrosiklon dialirkan ke dalam unit pengolahan limbah(UPL) aerobic atau kolam akhir (final pond,karena angka BOD atau COD limbah tersebut relative rendah. Kadar ALB air limbah yang berasal dari fat fit dan TPM sebelum dan setelah PKS beroperasi,masing-masing sebesar 4,0-8,5%,dan  3,8-6,8%.Baskulator dipakai untuk mengukur air limbah yang berasal dari stasiun rebusan dan stasiun klarifikasi, sedangkan alat pengukur yang dipakai untuk aliran limbah dari TAP kedalam alat kempa dengan menggunakan level indicator, yaitu mengukur tinggi rendahnya permukaan air yang diterangkan dengan skala meter pada dinding TAP. Jika dilakukan perebusan TBS,maka setiap unit ketel dengan kapasitas 10 keranjang lori akan dihasilkan 2,5-3,0 ton air kondensat dan 0,25-0,50 ton uap air. Untuk menjaga agar air kondensat rebusan dan uap air tidak tergenang di bawah ketel rebusan,perlu di pasang cerobong pembuangan uap(blowdown steam silencer) dengan jarak tertentu dari ketel, dan pipa pembuangan air kondensat sehingga lantai disekitar stasiun rebusan selalu kering dan bersih.
STANDAR PEGAWAI

Kegiatan administrasi dan hubungan eksternal dilaksanakan oleh kantor pusat yang terletak di Jawa Selatan. Di tingkat kebun dipimpin oleh General manager.
·        General manager diangkat berdasarkan keputusan direktur utama yang bertanggung jawab pada direksi.Tugas utama general manager adalah mengawasi semua kegiatan di bidang pertanaman ,administrasi kebun ,pengusahaan material,finansial,personalia,dan pengamanan wilayah kebun termasuk seluruh harta kekayaan perusahaan.General manager dibantu manager kebun yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan kebun secara efektif dan sesuai dengan prosedur kerja yang ditetapkan.
·        Manager kebun dibantu oleh asisten afdeling/asisten kebun,asisten pabrik,dan kepala tata usaha.
·        Asisten afdeling bertugas membuat program kerja tahunan yang meliputi RUKB dan RKH.Asisten afdeling dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang supervisior afdeling yang bertanggung jawab mengawasi setiap pekerjaan di lapangan,memeriksa data produksi dan realisasi kerja,invertarisasi alat,bahan dan karyawan,membuat program kerja,menentukan target realisasi perhari,memberikan penilaian hasil kerja terhadap bawahan.Dibawah  supervisor adalah mandor,tugas mandor memeriksa kehadiran karyawan,memberi arahan kepada karyawan sebelum mulai kerja,apel pagi dengan asisten mengenai rencana kerja harian. 

Mandor dibagi menjadi enam bidang yaitu
Ø  Mandor panen
Ø  Mandor pupuk
Ø  Mandor hama penyakit tanaman
Ø  Mandor herbisida
Ø  Mandor dongkel
Ø  Mandor Infrastruktur     

·        Krani buah bertugas mencatat TBS yang diperoleh pemanen ,mencatat jumlah TBS per blok pada blanko data muat buah dan membawa blanko surat pengantar buah(SPB)yang akan diolah dipabrik.
·        Pegawai Staf di perusahaan ini adalah General manager,Assisten Manager,sedangkan Pegawai non Staf  adalah Supervisor,Mandor,Krani Buah,Krani Transport,dan Karyawan.Standar Pegawai di perusahaan ini adalah harus bisa menjalankan pekerjaan yang telah diberikan dengan baik dan benar.
PRODUK HASIL OLAH DAN SASARAN PEMAKAI
Produk yang dihasilkan oleh Perusahaan ini adalah CPO(Crude Palm Oil).CPO ini berasal dari TBS yang sudah memenuhi kriteria matang dan kemudian di olah di pabrik kelapa sawit.CPO ini kemudian di kirim ke pabrik-pabrik untuk diolah sebagai minyak goreng, margarin shortening, cocoa butter, dan sabun.CPO ini dapat diolah menjadi minyak goreng, minyak kelapa sawit  juga digunakan oleh berbagai industri sebagai bahan utama atau campuran untuk menghasilkan produk-produk bahan  makanan,  kosmetika, obat-obatan, serta industri berat dan ringan. Karena kegunaannya itu, minyak kelapa sawit banyak dibutuhkan, sehingga perlu terus dilakukan peningkatan produksi minyak kelapa sawit untuk memenuhi permintaan baik dari dalam maupun luar negeri.

KEPEDULIAN KE LINGKUNGAN SEKITAR
Perusahaan memberikan sarana dan prasarana untuk kesejahteraan pegawainya berupa Sekolah Dasar untuk anak-anak pegawai,transportasi umum untuk pegawai pergi ke kota.Perusahaan juga merekrut masyarakat sekitar untuk dijadikan karyawan harian lepas.Di perusahaan juga terdapat klinik untuk melayani pegawai yang membutuhkan penanganan kesehatan.
Bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar adalah dengan memberikan fasilitas dalam bidang pendidikan, yaitu dengan membangun Sekolah Dasar bagi anak-anak setempat. Perusahan berharap dengan adanya sekolah tersebut dapat meningkatkan sumber daya manusia dan memberikan harapan masa depan yang cerah bagi masyarakat sekitar. Perusahaan juga memberikan fasilitas antar jemput sekolah bagi anak-anak yang sekolah di kota, karena tidak tersedianya transpotasi ke kota.
Perusahaan ini juga menyediakan tempat ibadah khususnya Musola pada setiap pos dan Masjid pada setiap afdeling di perusahaan .Wihara untuk tempat ibadah serta Gereja untuk para pemeluk agama kristen dan katolik .Perusahaan juga mewajibkan para penganut agama untuk saling memiliki toleransi beragama.Pada setiap hari jumat diwajibkan para pemeluk agama muslim untuk menunaikan ibadah sholat jumat.











Minggu, 17 Februari 2013

PT CIPTA FUTURA PLANTATION

TUGAS KKPI
Ø  KOMODITAS PERUSAHAAN TEMPAT PI
PT.Cipta Futura Plantation merupakan perusahaan milik keluarga Perusahaan yang saya tempati untuk praktik industri adalah PT Cipta Futura Palembang. Perusahaan ini bergerak dibidang perkebunan Kelapa Sawit, Pertambangan, Hutan Tanaman Industri.Ditempat saya praktik ini membudidayakan komoditas kelapa sawit.
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan penghasil minyak nabati yang bisa diandalkan dan merupakan komoditas perkebunan di Indonesia. Kelapa sawit menyumbang devisa cukup besar bagi pembangunan karena  pada   tahun  2005  volume  ekspor 10 376 200 ton minyak   sawit  mentah  (CPO)  mencapai   nilai   US $ 3 756 283 000.  Pada  tahun  2007  ekspor  CPO meningkat  menjadi 11 875 400 ton dengan mencapai nilai  US $ 7 868 640 000 (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2008). Oleh karena itu, kelapa sawit memiliki potensi yang sangat besar.
Selain digunakan sebagai minyak goreng, minyak kelapa sawit juga digunakan oleh berbagai industri sebagai bahan utama atau campuran untuk menghasilkan produk-produk bahan  makanan,  kosmetika, obat-obatan, serta industri berat dan ringan. Karena kegunaannya itu, minyak kelapa sawit banyak dibutuhkan, sehingga perlu terus dilakukan peningkatan produksi minyak kelapa sawit untuk memenuhi permintaan baik dari dalam maupun luar negeri.
Salah satu cara untuk meningkatkan produksi kelapa sawit adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya (SDM), yaitu dengan menciptakan SDM yang memiliki kemampuan memadai dan menguasai bidang kerjanya. Selain peningkatan produksi kelapa sawit, perlu juga diperhatikan kualitas minyak kelapa sawit. Salah satu penilaian kualitas minyak kelapa sawit adalah kandungan Asam Lemak Bebas (ALB), selain warna, kadar kotoran dan kadar air minyak. Menurut Badan Standardisasi Nasional (1992), kandungan ALB (sebagai asam palmitat) dalam minyak  kelapa  sawit  yang memenuhi  syarat  Standar  Nasional  Indonesia (SNI)  maksimum  5.00 % (bobot/bobot). Oleh karena itu, kualitas minyak kelapa sawit perlu diperhatikan. Kualitas minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terkait dengan cara pemanenan sampai proses penanganan pasca panen tandan buah segar (TBS).
Dalam pengelolaan penanganan TBS di kebun kelapa sawit, faktor transportasi mendapat perhatian khusus. Keterlambatan pengangkutan TBS (restan) ke pabrik kelapa sawit (PKS) akan mempengaruhi proses pengolahan, kapasitas olah, dan mutu produk akhir (Pahan, 2008). Faktor transportasi meliputi jarak pengangkutan TBS ke PKS, keadaan/kondisi jalan, kondisi topografi lahan, serta jumlah dan kondisi alat angkut. Selain itu, ketepatan penanganan bahan juga dipengaruhi oleh bagaimana perbandingan antara volume produksi kebun dengan volume penerimaan dan kapasitas pabrik kelapa sawit.

Ø  PENANGANAN QUALITY CONTROL
PT Cipta Futura memiliki penangan quality control yang ketat.Dimulai dari lahan sampai ke pabrik.Untuk dilahan sendiri  saat melakukan kegiatan  panen, buah  yang di panen harus matang.Kriteria matang panen yang digunakan di PT Cipta Futura adalah apabila terdapat 1 brondolan jatuh di piringan, maka tandan harus dipanen.brondolan harus di kutip dengan bersih.untuk memotong tangkai buah PT Cipta Futura menerapkan standar panjang gagang tidak boleh lebih dari 2 cm atau memotong gagang serapat mungkin dengan tandan tetapi jangan sampai melukai buah. Oleh karena itu, disarankan untuk memotong gagang berbentuk “V”.Untuk pengangkutan dilakukan setelah pemanenan saat  hari itu juga supaya   kadar  FFAnya serendah  mungkin saat  akan di olah.




Presentasi gangang panjang di Afdeling 7
Kemandoran
Jumlah TBS Sampel
Gagang Panjang
  (buah)
Gagang Panjang
(buah)
1
345
8
2.32
2
186
4
2.15
3
256
8
3.13
4
219
5
2.28
5
227
5
2.20
Total
1233
30
2.43

Standar panen
·         Satu regu pemanen terdiri dari satu dodos atau egrek, 1 pemanen dan 1 kenek brondolan
·         Hanya tandan buah masak yang dipanen, yaitu yang sudah membrondol
·         Buah matang harus dipanen, tidak boleh tinggal di pokok
·         Semua tangkai buah harus dipotong rapat ke buah ≤ 2 cm
·         Pemotongan buah tidak boleh ada bagian buah dan brondolan yang tertinggal di batang
·         Semua TBS di TPH diberi no pemanen dan jumlah tandan
·         Semua brondolan harus di kutip, dimasukkan ke dalam karung, dan di bawa ke TPH
·         Pemotongan pelepah dijaga supaya songgo dua
·         Pelepah-pelepah yang dipotiong harus disusun rapi
·         Semua buah dan brondolan hasil panen dikirim ke PKS pada hari yang sama Laporan hasil harus akurat
Ø  PENANGANAN LIMBAH
Limbah diperusahaan ini berupa limbah padat dan cair  .Limbah padat  berupa janjangan kosong,limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik karena kandungan N  sangat tinggi.Limbah cair  sebelum di by pass kelingkungan disterilkan dahulu melalui tahap-tahap yang telah ada di pabrik. Air limbah dari stasiun klarifikasi dialirkan ke dalam fat- pit,sedangkan air buangan yang berasal dari hidrosiklon dialirkan ke dalam unit pengolahan limbah(UPL) aerobic atau kolam akhir (final pond,karena angka BOD atau COD limbah tersebut relative rendah. Kadar ALB air limbah yang berasal dari fat fit dan TPM sebelum dan setelah PKS beroperasi,masing-masing sebesar 4,0-8,5%,dan  3,8-6,8%.Baskulator dipakai untuk mengukur air limbah yang berasal dari stasiun rebusan dan stasiun klarifikasi, sedangkan alat pengukur yang dipakai untuk aliran limbah dari TAP kedalam alat kempa dengan menggunakanlevel indicator, yaitu mengukur tinggi rendahnya permukaan air yang diterangkan dengan skala meter pada dinding TAP. Jika dilakukan perebusan TBS,maka setiap unit ketel dengan kapasitas 10 keranjang lori akan dihasilkan 2,5-3,0 ton air kondensat dan 0,25-0,50 ton uap air. Untuk menjaga agar air kondensat rebusan dan uap air tidak tergenang di bawah ketel rebusan,perlu di pasang cerobong pembuangan uap(blowdown steam silencer) dengan jarak tertentu dari ketel, dan pipa pembuangan air kondensat sehingga lantai disekitar stasiun rebusan selalu kering dan bersih.
Ø  STANDAR PEGAWAI PERUSAHAAN TEMPAT PI
 PT.Cipta Futura Plantation merupakan perusahaan milik keluarga.Kegiatan administrasi dan hubungan eksternal dilaksanakan oleh kantor pusat yang terletak di Jakarta dan Palembang Di tingkat kebun dipimpin oleh General manager.General manager diangkat berdasarkan keputusan direktur utama yang bertanggung jawab pada direksi.Tugas utama general manager adalah mengawasi semua kegiatan di bidang pertanaman ,administrasi kebun ,pengusahaan material,finansial,personalia,dan pengamanan wilayah kebun termasuk seluruh harta kekayaan perusahaan.General manager dibantu manager kebun yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan kebun secara efektif dan sesuai dengan prosedur kerja yang ditetapkan.Manager kebun dibantu oleh asisten afdeling/asisten kebun,asisten pabrik,dan kepala tata usaha.Asisten afdeling bertugas membuat program kerja tahunan yang meliputi RUKB dan RKH.Asisten afdeling dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang supervisior afdeling yang bertanggung jawab mengawasi setiap pekerjaan di lapangan,memeriksa data produksi dan realisasi kerja,invertarisasi alat,bahan dan karyawan,membuat program kerja,menentukan target realisasi perhari,memberikan penilaian hasil kerja terhadap bawahan.Dibawah  supervisor adalah mandor,tugas mandor memeriksa kehadiran karyawan,memberi arahan kepada karyawan sebelum mulai kerja,apel pagi dengan asisten mengenai rencana kerja harian.Di Cipta Futura mandor dibagi menjadi enam bidang yaitu Mandor panen,Mandor pupuk,Mandor hama penyakit tanaman,Mandor herbisida,Mandor dongkel,Mandor Infrastruktur.Krani buah bertugas mencatat TBS yang diperoleh pemanen ,mencatat jumlah TBS per blok pada blanko data muat buah dan membawablanko surat pengantar buah(SPB)yang akan diolah dipabrik. Pegawai Staf di perusahaan ini adalah General manager,Assisten Manager,sedangkan Pegawai non Staf  adalah Supervisor,Mandor,Krani Buah,Krani Transport,dan karyawan.Standar Pegawai Di perusahaan ini adalah harus bisa menjalankan pekerjaan yang telah diberikan dengan baik dan benar
Ø  PRODUK HASIL OLAH DAN SASARAN PEMAKAI
Produk yang dihasilkan oleh PT Cipta Futura adalah CPO(Crude Palm Oil).CPO ini berasal dari TBS yang sudah memenuhi kriteria matang dan kemudian di olah di pabrik kelapa sawit.CPO ini kemudian di kirim ke pabrik-pabrik untuk diolah sebagai minyak goreng, margarin shortening, cocoa butter, dan sabun.Sasaran Pemakai Luar Negeri dan Dalam Negeri.
Ø  SISTEM PEMASARAN
Sistem Pemasaran CPO yaitu dari pabrik diolah kemudian di ekspor keluar negeri untuk di olah menjadi minyak goreng, margarin shortening,cocoa butter dan sabun ataupun di pasarkan ke dalam negeri setelah diolah.
Ø  POLA KERJASAMA
Perusahaan ini memiliki  binaan usaha berupa koperasi dan simpanan pegawai.Koperasi menyediakan keperluan yang dibutuhkan oleh pegawai di perusahaan.Simpanan pegawai adalah tabungan pegawai yang di ambil dari gaji pegawai perbulan dan di ambil apabila pegawai mau mengundurkan diri atau di berhentikan oleh perusahaan.
Ø  KEPEDULIAN KE LINGKUNGAN SEKITAR
Perusahaan memberikan sarana dan prasarana untuk kesejahteraan pegawainya berupa Sekolah Dasar untuk anak-anak pegawai,transportasi umum untuk pegawai pergi ke kota.Perusahaan juga merekrut masyarakat sekitar untuk dijadikan karyawan harian lepas.Di perusahaan juga terdapat klinik untuk melayani pegawai yang membutuhkan penanganan kesehatan.
Bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar adalah dengan memberikan fasilitas dalam bidang pendidikan, yaitu dengan membangun Sekolah Dasar bagi anak-anak setempat. Perusahan berharap dengan adanya sekolah tersebut dapat meningkatkan sumber daya manusia dan memberikan harapan masa depan yang cerah bagi masyarakat sekitar. Perusahaan juga memberikan fasilitas antar jemput sekolah bagi anak-anak yang sekolah di kota, karena tidak tersedianya transpotasi ke kota.