Pages

Minggu, 17 Februari 2013

PT CIPTA FUTURA PLANTATION

TUGAS KKPI
Ø  KOMODITAS PERUSAHAAN TEMPAT PI
PT.Cipta Futura Plantation merupakan perusahaan milik keluarga Perusahaan yang saya tempati untuk praktik industri adalah PT Cipta Futura Palembang. Perusahaan ini bergerak dibidang perkebunan Kelapa Sawit, Pertambangan, Hutan Tanaman Industri.Ditempat saya praktik ini membudidayakan komoditas kelapa sawit.
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan penghasil minyak nabati yang bisa diandalkan dan merupakan komoditas perkebunan di Indonesia. Kelapa sawit menyumbang devisa cukup besar bagi pembangunan karena  pada   tahun  2005  volume  ekspor 10 376 200 ton minyak   sawit  mentah  (CPO)  mencapai   nilai   US $ 3 756 283 000.  Pada  tahun  2007  ekspor  CPO meningkat  menjadi 11 875 400 ton dengan mencapai nilai  US $ 7 868 640 000 (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2008). Oleh karena itu, kelapa sawit memiliki potensi yang sangat besar.
Selain digunakan sebagai minyak goreng, minyak kelapa sawit juga digunakan oleh berbagai industri sebagai bahan utama atau campuran untuk menghasilkan produk-produk bahan  makanan,  kosmetika, obat-obatan, serta industri berat dan ringan. Karena kegunaannya itu, minyak kelapa sawit banyak dibutuhkan, sehingga perlu terus dilakukan peningkatan produksi minyak kelapa sawit untuk memenuhi permintaan baik dari dalam maupun luar negeri.
Salah satu cara untuk meningkatkan produksi kelapa sawit adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya (SDM), yaitu dengan menciptakan SDM yang memiliki kemampuan memadai dan menguasai bidang kerjanya. Selain peningkatan produksi kelapa sawit, perlu juga diperhatikan kualitas minyak kelapa sawit. Salah satu penilaian kualitas minyak kelapa sawit adalah kandungan Asam Lemak Bebas (ALB), selain warna, kadar kotoran dan kadar air minyak. Menurut Badan Standardisasi Nasional (1992), kandungan ALB (sebagai asam palmitat) dalam minyak  kelapa  sawit  yang memenuhi  syarat  Standar  Nasional  Indonesia (SNI)  maksimum  5.00 % (bobot/bobot). Oleh karena itu, kualitas minyak kelapa sawit perlu diperhatikan. Kualitas minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terkait dengan cara pemanenan sampai proses penanganan pasca panen tandan buah segar (TBS).
Dalam pengelolaan penanganan TBS di kebun kelapa sawit, faktor transportasi mendapat perhatian khusus. Keterlambatan pengangkutan TBS (restan) ke pabrik kelapa sawit (PKS) akan mempengaruhi proses pengolahan, kapasitas olah, dan mutu produk akhir (Pahan, 2008). Faktor transportasi meliputi jarak pengangkutan TBS ke PKS, keadaan/kondisi jalan, kondisi topografi lahan, serta jumlah dan kondisi alat angkut. Selain itu, ketepatan penanganan bahan juga dipengaruhi oleh bagaimana perbandingan antara volume produksi kebun dengan volume penerimaan dan kapasitas pabrik kelapa sawit.

Ø  PENANGANAN QUALITY CONTROL
PT Cipta Futura memiliki penangan quality control yang ketat.Dimulai dari lahan sampai ke pabrik.Untuk dilahan sendiri  saat melakukan kegiatan  panen, buah  yang di panen harus matang.Kriteria matang panen yang digunakan di PT Cipta Futura adalah apabila terdapat 1 brondolan jatuh di piringan, maka tandan harus dipanen.brondolan harus di kutip dengan bersih.untuk memotong tangkai buah PT Cipta Futura menerapkan standar panjang gagang tidak boleh lebih dari 2 cm atau memotong gagang serapat mungkin dengan tandan tetapi jangan sampai melukai buah. Oleh karena itu, disarankan untuk memotong gagang berbentuk “V”.Untuk pengangkutan dilakukan setelah pemanenan saat  hari itu juga supaya   kadar  FFAnya serendah  mungkin saat  akan di olah.




Presentasi gangang panjang di Afdeling 7
Kemandoran
Jumlah TBS Sampel
Gagang Panjang
  (buah)
Gagang Panjang
(buah)
1
345
8
2.32
2
186
4
2.15
3
256
8
3.13
4
219
5
2.28
5
227
5
2.20
Total
1233
30
2.43

Standar panen
·         Satu regu pemanen terdiri dari satu dodos atau egrek, 1 pemanen dan 1 kenek brondolan
·         Hanya tandan buah masak yang dipanen, yaitu yang sudah membrondol
·         Buah matang harus dipanen, tidak boleh tinggal di pokok
·         Semua tangkai buah harus dipotong rapat ke buah ≤ 2 cm
·         Pemotongan buah tidak boleh ada bagian buah dan brondolan yang tertinggal di batang
·         Semua TBS di TPH diberi no pemanen dan jumlah tandan
·         Semua brondolan harus di kutip, dimasukkan ke dalam karung, dan di bawa ke TPH
·         Pemotongan pelepah dijaga supaya songgo dua
·         Pelepah-pelepah yang dipotiong harus disusun rapi
·         Semua buah dan brondolan hasil panen dikirim ke PKS pada hari yang sama Laporan hasil harus akurat
Ø  PENANGANAN LIMBAH
Limbah diperusahaan ini berupa limbah padat dan cair  .Limbah padat  berupa janjangan kosong,limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik karena kandungan N  sangat tinggi.Limbah cair  sebelum di by pass kelingkungan disterilkan dahulu melalui tahap-tahap yang telah ada di pabrik. Air limbah dari stasiun klarifikasi dialirkan ke dalam fat- pit,sedangkan air buangan yang berasal dari hidrosiklon dialirkan ke dalam unit pengolahan limbah(UPL) aerobic atau kolam akhir (final pond,karena angka BOD atau COD limbah tersebut relative rendah. Kadar ALB air limbah yang berasal dari fat fit dan TPM sebelum dan setelah PKS beroperasi,masing-masing sebesar 4,0-8,5%,dan  3,8-6,8%.Baskulator dipakai untuk mengukur air limbah yang berasal dari stasiun rebusan dan stasiun klarifikasi, sedangkan alat pengukur yang dipakai untuk aliran limbah dari TAP kedalam alat kempa dengan menggunakanlevel indicator, yaitu mengukur tinggi rendahnya permukaan air yang diterangkan dengan skala meter pada dinding TAP. Jika dilakukan perebusan TBS,maka setiap unit ketel dengan kapasitas 10 keranjang lori akan dihasilkan 2,5-3,0 ton air kondensat dan 0,25-0,50 ton uap air. Untuk menjaga agar air kondensat rebusan dan uap air tidak tergenang di bawah ketel rebusan,perlu di pasang cerobong pembuangan uap(blowdown steam silencer) dengan jarak tertentu dari ketel, dan pipa pembuangan air kondensat sehingga lantai disekitar stasiun rebusan selalu kering dan bersih.
Ø  STANDAR PEGAWAI PERUSAHAAN TEMPAT PI
 PT.Cipta Futura Plantation merupakan perusahaan milik keluarga.Kegiatan administrasi dan hubungan eksternal dilaksanakan oleh kantor pusat yang terletak di Jakarta dan Palembang Di tingkat kebun dipimpin oleh General manager.General manager diangkat berdasarkan keputusan direktur utama yang bertanggung jawab pada direksi.Tugas utama general manager adalah mengawasi semua kegiatan di bidang pertanaman ,administrasi kebun ,pengusahaan material,finansial,personalia,dan pengamanan wilayah kebun termasuk seluruh harta kekayaan perusahaan.General manager dibantu manager kebun yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan kebun secara efektif dan sesuai dengan prosedur kerja yang ditetapkan.Manager kebun dibantu oleh asisten afdeling/asisten kebun,asisten pabrik,dan kepala tata usaha.Asisten afdeling bertugas membuat program kerja tahunan yang meliputi RUKB dan RKH.Asisten afdeling dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang supervisior afdeling yang bertanggung jawab mengawasi setiap pekerjaan di lapangan,memeriksa data produksi dan realisasi kerja,invertarisasi alat,bahan dan karyawan,membuat program kerja,menentukan target realisasi perhari,memberikan penilaian hasil kerja terhadap bawahan.Dibawah  supervisor adalah mandor,tugas mandor memeriksa kehadiran karyawan,memberi arahan kepada karyawan sebelum mulai kerja,apel pagi dengan asisten mengenai rencana kerja harian.Di Cipta Futura mandor dibagi menjadi enam bidang yaitu Mandor panen,Mandor pupuk,Mandor hama penyakit tanaman,Mandor herbisida,Mandor dongkel,Mandor Infrastruktur.Krani buah bertugas mencatat TBS yang diperoleh pemanen ,mencatat jumlah TBS per blok pada blanko data muat buah dan membawablanko surat pengantar buah(SPB)yang akan diolah dipabrik. Pegawai Staf di perusahaan ini adalah General manager,Assisten Manager,sedangkan Pegawai non Staf  adalah Supervisor,Mandor,Krani Buah,Krani Transport,dan karyawan.Standar Pegawai Di perusahaan ini adalah harus bisa menjalankan pekerjaan yang telah diberikan dengan baik dan benar
Ø  PRODUK HASIL OLAH DAN SASARAN PEMAKAI
Produk yang dihasilkan oleh PT Cipta Futura adalah CPO(Crude Palm Oil).CPO ini berasal dari TBS yang sudah memenuhi kriteria matang dan kemudian di olah di pabrik kelapa sawit.CPO ini kemudian di kirim ke pabrik-pabrik untuk diolah sebagai minyak goreng, margarin shortening, cocoa butter, dan sabun.Sasaran Pemakai Luar Negeri dan Dalam Negeri.
Ø  SISTEM PEMASARAN
Sistem Pemasaran CPO yaitu dari pabrik diolah kemudian di ekspor keluar negeri untuk di olah menjadi minyak goreng, margarin shortening,cocoa butter dan sabun ataupun di pasarkan ke dalam negeri setelah diolah.
Ø  POLA KERJASAMA
Perusahaan ini memiliki  binaan usaha berupa koperasi dan simpanan pegawai.Koperasi menyediakan keperluan yang dibutuhkan oleh pegawai di perusahaan.Simpanan pegawai adalah tabungan pegawai yang di ambil dari gaji pegawai perbulan dan di ambil apabila pegawai mau mengundurkan diri atau di berhentikan oleh perusahaan.
Ø  KEPEDULIAN KE LINGKUNGAN SEKITAR
Perusahaan memberikan sarana dan prasarana untuk kesejahteraan pegawainya berupa Sekolah Dasar untuk anak-anak pegawai,transportasi umum untuk pegawai pergi ke kota.Perusahaan juga merekrut masyarakat sekitar untuk dijadikan karyawan harian lepas.Di perusahaan juga terdapat klinik untuk melayani pegawai yang membutuhkan penanganan kesehatan.
Bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar adalah dengan memberikan fasilitas dalam bidang pendidikan, yaitu dengan membangun Sekolah Dasar bagi anak-anak setempat. Perusahan berharap dengan adanya sekolah tersebut dapat meningkatkan sumber daya manusia dan memberikan harapan masa depan yang cerah bagi masyarakat sekitar. Perusahaan juga memberikan fasilitas antar jemput sekolah bagi anak-anak yang sekolah di kota, karena tidak tersedianya transpotasi ke kota.


Kamis, 14 Februari 2013

PT CIPTA FUTURA

TUGAS KKPI
Ø  KOMODITAS PERUSAHAAN TEMPAT PI
PT.Cipta Futura Plantation merupakan perusahaan milik keluarga Perusahaan yang saya tempati untuk praktik industri adalah PT Cipta Futura Palembang. Perusahaan ini bergerak dibidang perkebunan Kelapa Sawit, Pertambangan, Hutan Tanaman Industri.           Ditempat saya praktik ini membudidayakan komoditas kelapa sawit.
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan penghasil minyak nabati yang bisa diandalkan dan merupakan komoditas perkebunan di Indonesia. Kelapa sawit menyumbang devisa cukup besar bagi pembangunan karena  pada   tahun  2005  volume  ekspor 10 376 200 ton minyak   sawit  mentah  (CPO)  mencapai   nilai   US $ 3 756 283 000.  Pada  tahun  2007  ekspor  CPO meningkat  menjadi 11 875 400 ton dengan mencapai nilai  US $ 7 868 640 000 (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2008). Oleh karena itu, kelapa sawit memiliki potensi yang sangat besar.
Selain digunakan sebagai minyak goreng, minyak kelapa sawit juga digunakan oleh berbagai industri sebagai bahan utama atau campuran untuk menghasilkan produk-produk bahan  makanan,  kosmetika, obat-obatan, serta industri berat dan ringan. Karena kegunaannya itu, minyak kelapa sawit banyak dibutuhkan, sehingga perlu terus dilakukan peningkatan produksi minyak kelapa sawit untuk memenuhi permintaan baik dari dalam maupun luar negeri.
Salah satu cara untuk meningkatkan produksi kelapa sawit adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya (SDM), yaitu dengan menciptakan SDM yang memiliki kemampuan memadai dan menguasai bidang kerjanya. Selain peningkatan produksi kelapa sawit, perlu juga diperhatikan kualitas minyak kelapa sawit. Salah satu penilaian kualitas minyak kelapa sawit adalah kandungan Asam Lemak Bebas (ALB), selain warna, kadar kotoran dan kadar air minyak. Menurut Badan Standardisasi Nasional (1992), kandungan ALB (sebagai asam palmitat) dalam minyak  kelapa  sawit  yang memenuhi  syarat  Standar  Nasional  Indonesia (SNI)  maksimum  5.00 % (bobot/bobot). Oleh karena itu, kualitas minyak kelapa sawit perlu diperhatikan. Kualitas minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terkait dengan cara pemanenan sampai proses penanganan pasca panen tandan buah segar (TBS).
Dalam pengelolaan penanganan TBS di kebun kelapa sawit, faktor transportasi mendapat perhatian khusus. Keterlambatan pengangkutan TBS (restan) ke pabrik kelapa sawit (PKS) akan mempengaruhi proses pengolahan, kapasitas olah, dan mutu produk akhir (Pahan, 2008). Faktor transportasi meliputi jarak pengangkutan TBS ke PKS, keadaan/kondisi jalan, kondisi topografi lahan, serta jumlah dan kondisi alat angkut. Selain itu, ketepatan penanganan bahan juga dipengaruhi oleh bagaimana perbandingan antara volume produksi kebun dengan volume penerimaan dan kapasitas pabrik kelapa sawit.

Ø  PENANGANAN QUALITY CONTROL
PT Cipta Futura memiliki penangan quality control yang ketat.Dimulai dari lahan sampai ke pabrik.Untuk dilahan sendiri  saat melakukan kegiatan  panen, buah  yang di panen harus matang.Kriteria matang panen yang digunakan di PT Cipta Futura adalah apabila terdapat 1 brondolan jatuh di piringan, maka tandan harus dipanen.brondolan harus di kutip dengan bersih.untuk memotong tangkai buah PT Cipta Futura menerapkan standar panjang gagang tidak boleh lebih dari 2 cm atau memotong gagang serapat mungkin dengan tandan tetapi jangan sampai melukai buah. Oleh karena itu, disarankan untuk memotong gagang berbentuk “V”.Untuk pengangkutan dilakukan setelah pemanenan saat  hari itu juga supaya   kadar  FFAnya serendah  mungkin saat  akan di olah.



Presentasi gangang panjang di Afdeling 7
Kemandoran
Jumlah TBS Sampel
Gagang Panjang
  (buah)
Gagang Panjang
(buah)
1
345
8
2.32
2
186
4
2.15
3
256
8
3.13
4
219
5
2.28
5
227
5
2.20
Total
1233
30
2.43

Ø  PENANGANAN LIMBAH
Limbah diperusahaan ini berupa limbah padat dan cair  .Limbah padat  berupa janjangan kosong,limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik karena kandungan N  sangat tinggi.Limbah cair  sebelum di by pass kelingkungan disterilkan dahulu melalui tahap-tahap yang telah ada di pabrik. Air limbah dari stasiun klarifikasi dialirkan ke dalam fat- pit,sedangkan air buangan yang berasal dari hidrosiklon dialirkan ke dalam unit pengolahan limbah(UPL) aerobic atau kolam akhir (final pond,karena angka BOD atau COD limbah tersebut relative rendah. Kadar ALB air limbah yang berasal dari fat fit dan TPM sebelum dan setelah PKS beroperasi,masing-masing sebesar 4,0-8,5%,dan  3,8-6,8%.Baskulator dipakai untuk mengukur air limbah yang berasal dari stasiun rebusan dan stasiun klarifikasi, sedangkan alat pengukur yang dipakai untuk aliran limbah dari TAP kedalam alat kempa dengan menggunakanlevel indicator, yaitu mengukur tinggi rendahnya permukaan air yang diterangkan dengan skala meter pada dinding TAP. Jika dilakukan perebusan TBS,maka setiap unit ketel dengan kapasitas 10 keranjang lori akan dihasilkan 2,5-3,0 ton air kondensat dan 0,25-0,50 ton uap air. Untuk menjaga agar air kondensat rebusan dan uap air tidak tergenang di bawah ketel rebusan,perlu di pasang cerobong pembuangan uap(blowdown steam silencer) dengan jarak tertentu dari ketel, dan pipa pembuangan air kondensat sehingga lantai disekitar stasiun rebusan selalu kering dan bersih.
Ø  STANDAR PEGAWAI PERUSAHAAN TEMPAT PI
 PT.Cipta Futura Plantation merupakan perusahaan milik keluarga.Kegiatan administrasi dan hubungan eksternal dilaksanakan oleh kantor pusat yang terletak di Jakarta dan Palembang Di tingkat kebun dipimpin oleh General manager.General manager diangkat berdasarkan keputusan direktur utama yang bertanggung jawab pada direksi.Tugas utama general manager adalah mengawasi semua kegiatan di bidang pertanaman ,administrasi kebun ,pengusahaan material,finansial,personalia,dan pengamanan wilayah kebun termasuk seluruh harta kekayaan perusahaan.General manager dibantu manager kebun yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan kebun secara efektif dan sesuai dengan prosedur kerja yang ditetapkan.Manager kebun dibantu oleh asisten afdeling/asisten kebun,asisten pabrik,dan kepala tata usaha.Asisten afdeling bertugas membuat program kerja tahunan yang meliputi RUKB dan RKH.Asisten afdeling dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang supervisior afdeling yang bertanggung jawab mengawasi setiap pekerjaan di lapangan,memeriksa data produksi dan realisasi kerja,invertarisasi alat,bahan dan karyawan,membuat program kerja,menentukan target realisasi perhari,memberikan penilaian hasil kerja terhadap bawahan.Dibawah  supervisor adalah mandor,tugas mandor memeriksa kehadiran karyawan,memberi arahan kepada karyawan sebelum mulai kerja,apel pagi dengan asisten mengenai rencana kerja harian.Di Cipta Futura mandor dibagi menjadi enam bidang yaitu Mandor panen,Mandor pupuk,Mandor hama penyakit tanaman,Mandor herbisida,Mandor dongkel,Mandor Infrastruktur.Krani buah bertugas mencatat TBS yang diperoleh pemanen ,mencatat jumlah TBS per blok pada blanko data muat buah dan membawablanko surat pengantar buah(SPB)yang akan diolah dipabrik. Pegawai Staf di perusahaan ini adalah General manager,Assisten Manager,sedangkan Pegawai non Staf  adalah Supervisor,Mandor,Krani Buah,Krani Transport,dan karyawan.Standar Pegawai Di perusahaan ini adalah harus bisa menjalankan pekerjaan yang telah diberikan dengan baik dan benar
Ø  PRODUK HASIL OLAH DAN SASARAN PEMAKAI
Produk yang dihasilkan oleh PT Cipta Futura adalah CPO(Crude Palm Oil).CPO ini berasal dari TBS yang sudah memenuhi kriteria matang dan kemudian di olah di pabrik kelapa sawit.CPO ini kemudian di kirim ke pabrik-pabrik untuk diolah sebagai minyak goreng, margarin shortening, cocoa butter, dan sabun.Sasaran Pemakai Luar Negeri dan Dalam Negeri.
Ø  SISTEM PEMASARAN
Sistem Pemasaran CPO yaitu dari pabrik diolah kemudian di ekspor keluar negeri untuk di olah menjadi minyak goreng, margarin shortening,cocoa butter dan sabun ataupun di pasarkan ke dalam negeri setelah diolah.
Ø  POLA KERJASAMA
Perusahaan ini memiliki  binaan usaha berupa koperasi dan simpanan pegawai.Koperasi menyediakan keperluan yang dibutuhkan oleh pegawai di perusahaan.Simpanan pegawai adalah tabungan pegawai yang di ambil dari gaji pegawai perbulan dan di ambil apabila pegawai mau mengundurkan diri atau di berhentikan oleh perusahaan.
Ø  KEPEDULIAN KE LINGKUNGAN SEKITAR
Perusahaan memberikan sarana dan prasarana untuk kesejahteraan pegawainya berupa Sekolah Dasar untuk anak-anak pegawai,transportasi umum untuk pegawai pergi ke kota.Perusahaan juga merekrut masyarakat sekitar untuk dijadikan karyawan harian lepas.Di perusahaan juga terdapat klinik untuk melayani pegawai yang membutuhkan penanganan kesehatan.